Polres Blitar Berhasil Gagalkan Pengiriman Miras Jenis Arak ke Luar Jawa

BLITAR – Polres Blitar Polda Jatim berhasil menggagalkan pengiriman satu truk berisi arak Bali yang hendak dikirim ke luar Pulau Jawa.

Pengungkapan kasus ini terjadi saat petugas melakukan razia di salah satu titik pemeriksaan di Blitar.

Baca juga: Bupati Tulangbawang Jadi Pembina Upacara Apel Gelar Pasukan di Polres Tuba

Petugas yang mencurigai Truk membawa muatan ilegal pun menghentikannya, dan setelah melakukan pemeriksaan, mereka menemukan ratusan dus berisi arak Bali.

Kedua pelaku mengelabui petugas dengan sebuah truk ekspedisi dengan nomor Polisi AG 8758 RN. 

Baca juga: Pasca Gempa di Pasbar dan Pasaman, Kabid Humas Polda Sumbar: Tidak Ada Laporan Pencurian

Kasatreskrim Polres Blitar, AKP Momon Suwito Pratomo mengatakan, Ribuan botol miras yang di angkut menggunakan truk tersebut diamankan di perempatan Desa Jugo, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar pada Selasa 03 Oktober 2024 sekitar pukul 18.00 WIB.

"Total Sebanyak 6.307 botol miras kemasan 300 ml dan 600 ml terbungkus dalam 249 karton kami amankan sebagai barang bukti, " ujar AKP Momon, Selasa (10/09/2024). 

Baca juga: Polres Mamuju Tengah Gelar Operasi Marano 1 Hingga 14 Maret 2022 1

Dari penangkapan tersebut petugas juga mengamankan dua orang pelaku. 

Kedua pelaku tersebut yakni HS (39), sebagai jasa ekspedisi pengiriman miras di Desa Ngembul, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar dan RS (30), warga Sutojayan, Kabupaten Blitar, yang berperan sebagai sopir.

Baca juga: Pimpin Apel Ops Keselamatan Semeru 2022, Kapolresta Mojokerto : Polantas Harus Presisi

“Pelaku mengangkut miras jenis arak Bali untuk diperdagangkan, " jelas AKP Momon.

Menurutnya diduga kuat Miras tersebut tidak sesuai mutu pangan atau standar pangan yang di atur dalam Undang-Undang. 

Baca juga: Asyik Berjudi di Warung, Empat Pemuda Ditangkap Polsek Gedung Aji

"Pelaku sudah empat kali mengirim miras dari Bali ke Kalimantan, ” ujar AKP Momon.

Polisi masih terus mengembangkan kasus tersebut peredaran Miras yang diduga ilegal tersebut. (*)